Rabu, 24 September 2008

flora dan fauna terlangka

Bunga Bangkai (rafflesia arnoldi)
Ditemukan oleh rombongan Sir Stamfort (gubernur East Indi Company di Sumatera dan Jawa) dan Dr. Joseph Arnord, seorang naturalis yang mengadakan ekspedisi di Bengkulu pada tanggal 20 Mei 1818. Kedua nama tersebut diabadikan menjadi nama latin bungan ini oleh Robert Brown.
Indonesia dilimpahi dengan kekayaan hayati yang tiada taranya. Hutan yang terbentang di belasan ribu pulau mengandung berbagai jenis flora dan fauna, yang kadang tidak dapat dijumpai di bagian bumi lainnya dan merupakan salah satu negara Mega Biodiversity (kekayaan akan keanekaragaman hayati ekosistem, sumberdaya genetika, dan spesies yang sangat berlimpah). Tidak kurang dari 47 jenis ekosistem alam yang khas sampai jumlah spesies tumbuhan berbunga yang sudah diketahui, sebanyak 11 % atau sekitar 30.000 jenis dari seluruh tumbuhan berbunga di dunia. Sayangnya, banyak jenis tumbuhan tertentu, mengalami kepunahan.
Sampai saat ini, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta tiga cabangnya (Kebun Raya Cibodas,Purwodadi, dan Bedugul Bali) baru mengoleksi 20 % total jenis tumbuhan yang ada di Indonesia. Koleksi anggrek kurang dari 5 % yang ada di Kawasan Timur Indonesia. Untuk jenis durian saja, Indonesia memiliki puluhan jenis, talas ada 700-an jenis, yang semuanya sangat potensial untuk dikembangkan. Menurut data base yang ada, terdapat 2 juta spesies tumbuhan di dunia dan 60%nya ada di Indonesia. Pemerintah kini terus berupaya untuk menyelamatkan berbagai kekayaan Sumbar Daya Alam berupa tumbuhan langka yang bermanfaat bagi manusia melalui usaha memperbanyak kebun raya, taman nasional, cagar alam dan daerah-daerah konservasi di seluruh Indonesia.
Tidak bisa dibayangkan banyaknya jenis tumbuh-tumbuhan atau flora di dunia ini. Sampai saat inipun banyak kalangan ilmuwan yang berpendapat bahwa belum semua jenis flora yang ada di bumi telah dikenali.
Seperti halnya hewan, jenis-jenis flora sangat ditentukan oleh lingkungan spesifiknya yang disebut juga sebagai habitat. Dengan bantuan manusia, beberapa diantara tumbuh-tumbuhan ini tersebar luas ke berbagai belahan bumi, sehingga ada jenis yang bisa ditemui di banyak negara, dan adapula yang hanya dapat ditemui di habitat asalnya.
Kerusakan lingkungan yang terjadi telah menghancurkan banyak habitat-habitat tumbuhan yang menyebabkan punahnya jenis-jenis tumbuhan tertentu, sehingga turut mempengaruhi kehidupan hewan dan penduduk yang tinggal diatasnya.



ELANG LAUT PUNGGUNG HITAM (Thalassarche melanophrys)
Malang benar nasib elang laut punggung hitam. Populasinya terus menyusut karena terjaring secara tak sengaja oleh mata pancing nelayan. Ia pun sering ditemukan mati akibat pemakaian pukat penangkap ikan.
Pada tahun 2002 populasinya tinggal 3 juta ekor. Sejak itu, ia mulai masuk dalam kategori hewan yang dilindungi. Selang setahun, elang laut punggug hitam sudah teridentifikasi sebagai binatang yang hampir punah. Sebanyak 21 spesies elang laut lainnya juga hidup dalam ancaman kepunahan.
Elang laut punggung hitam mengandalkan binatang air berkulit keras seperti kepiting dan udang sebagai pengisi perut. Ia juga menyukai ikan dan cumi-cumi. Kalau sedang sulit mencari mangsa, bangkai dan sampah pun disantapnya.
Binatang ini biasa membuat sarang di lereng-lereng yang curam. Sesekali, daratan datar di tepian pantai juga dijadikannya sebagai rumah. Ia hidup secara berkoloni. Seluruh tempat bermukimnya telah dijadikan sebagai area yang dilindungi. Ini dilakukan agar perkembangbiakan elang laut ini tetap terjaga. Langkah itu sangat penting mengingat perkembangbiakan burung ini cenderung menurun.
Burung bertubuh putih dan bersayap hitam ini paling banyak ditemui di Kep. Falkland, Malvinas. Kep. Campbell, Antipodes, dan Snares (Selandia Baru) juga merupakan sarang elang laut punggung hitam. Selain itu, Islas Diego Ramirez (Chili), Georgia Selatan, dan selatan Kep. Sandwich, Kep. Crozet dan Kerguelen, Kep. Heard dan McDonald, serta Kep. Macquarie (Australia).
Untuk menjaga elang laut punggung hitam dari kepunahan, organisasi konservasi BirdLife International membuat kampanye penyelamatan. Para nelayan dihimbau untuk menerapkan cara pemancingan dan penangkapan ikan yang lebih bersahabat dengan elang laut. Salah satunya ialah dengan menghindari pemakaian pukat.



JALAK BALI (Lencopsar rothcshildi)
Dulu, alam indah Pulau Bali adalah surga bagi Jalak Bali. Di sinilah tempat mereka terbang bebas mencari makan dan bersarang. Sebab, Jalak Bali tidak mengenal daerah lain sebagai tempat tinggal.
Sayangnya, belakangan hutan dan savana Bali tidak lagi aman untuk tempat bernaung bagi burung yang pernah menjadi maskot Provinsi Bali ini. Pembukaan lahan untuk ladang dan pertanian membuat pohon sulit ditemui. Padahal, Jalak Bali tidak bisa beradaptasi bersarang di tempat lain, selain lubang bekas sarang burung pelatuk. Di samping itu, perburuan yang tidak terkendali, pemasangan jebakan, dan penembakan liar terus mendera Jalak Bali. Binatang pemakan serangga dan buah ini pun terancam punah.
Di tahun 2001, menurut laporan access Bali online, hanya ada tujuh ekor burung Jalak Bali yang hidup bebas di Taman Nasional Bali Barat. Sementara itu, 230 ekor lainnya hidup di dalam kandang pembiakan di Amerika Utara. Inggris malah berhasil memelihara 520 ekor Jalak Bali.
Jalak Bali termasuk burung yang paling diminati di pasar gelap. Ketiadaannya di alam bebas membuat harga burung yang dikenal dengan nama Bali Starling ini melonjak tinggi. Kabarnya, seekor Jalak Bali dihargai tidak kurang dari Rp. 15 juta. Kendati sudah ada hukum yang menjerat pelaku perburuan Jalak Bali, burung ini tetap saja berada dalam kondisi yang terancam.
Sebetulnya, menurut para pecinta burung, Jalak Bali tidak terlalu spesial. Mereka mengaku keindahan burung ini tidak tercermin dari suaranya. Bulunyalah yang menjadi daya tarik Jalak Bali.
Burung ini berbadan putih. Sementara itu, ujung sayapnya dihiasi warna hitam. Di pipinya, terdapat pola berwarna biru membingkai matanya. Burung ini biasa bersarang berpasangan. Pada zaman dahulu, dalam satu kawanan biasanya terdapat 30 sampai 60 burung.

Sejarah perkembangan komputer dan alat hitung

Sempoa adalah sederetan poros berisi manik-manik yang bisa digeser-geserkan. Sempoa digunakan untuk melakukan operasi aritmatika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan akar kuadrat.
Sempoa telah digunakan berabad-abad sebelum dikenalnya sistem bilangan Hindu Arab dan sampai sekarang masih digunakan pedagang di berbagai belahan dunia seperti di Tiongkok.

Sempoa sering digunakan sebagai alat hitung bagi tuna netra karena manik-manik pada sempoa dapat dengan mudah dirasakan dengan jari-jari. Sehelai kain lembut atau selembar karet biasanya diletakkan dibawah sempoa untuk mencegah manik-manik bergerak secara tidak sengaja.

Sejarah
Asal-usul sempoa sulit dilacak karena alat hitung yang mirip-mirip sempoa banyak dikenal di berbagai kebudayaan di dunia. Konon sempoa sudah ada di Babilonia dan di Tiongkok sekitar tahun 2400 SM dan 300 SM. Orang zaman kuno menghitung dengan membuat garis-garis dan meletakkan batu-batu di atas pasir yang merupakan bentuk awal dari berbagai macam variasi sempoa.
Dalam bahasa Inggris, sempoa dikenal dengan nama abacus. Penggunaan kata abacus sudah dimulai sejak tahun 1387, meminjam kata dalam bahasa Latin abakos yang berasal dari kata abax yang dalam bahasa Yunani berarti "tabel perhitungan." Dalam bahasa Yunani, kata abax juga berarti tabel untuk menggambar bentuk-bentuk geometris di atas debu atau pasir. Ahli linguistik berspekulasi bahwa kata abax berasal dari kata ābāq yang dalam bahasa Ibrani yang berarti "debu." Pendapat lain mengatakan abacus berasal dari kata abak yang dalam keluarga bahasa Fenisia berarti "pasir."



kemudia muncul komputer ABC, Pionir Komputer Digital yang Terlupakan
Kebanyakan orang mengenal sejarah komputer yang pertama kali dibuat
adalah ENIAC. Komputer ENIAC, yang merupakan komputer elektronik yang
mempunyai bobot seberat 30 ton, panjang 30 m dan tinggi 2.4 m dan
membutuhkan daya listrik 174 kilowatts. Padahal komputer digital
pertama sebenarnya adalah ABC (Atanasoff-Berry Computer). Namun
ketenarannya menjadi pudar setelah "diserobot" ENIAC. Bagaimana asal
mulanya?

Di era teknologi informasi dan komunikasi yang pesat sekarang ini,
komputer termasuk salah satu peranti "wajib'' yang tak dapat
diabaikan. Kini peranti yang pada dasarnya hanya untuk membantu proses
berhitung (to compute) ini telah sangat ampuh dan multiguna.
Merampungkan pekerjaan kantor, menikmati musik dan film, hingga nge-
game dapat dilakukan menggunakan alat ini. Begitu pula menjelajah
internet dan bertukar data antar pengguna yang terpisah jarak ribuan
kilometer.

Kemampuan komputer yang beragam ini mungkin tak pernah terbayangkan
sebelumnya, termasuk oleh sang empu yang membuatnya kali pertama.
Adalah John Vincent Atanasoff, pionir teknologi komputer digital yang
hampir dilupakan orang. Kepeloporan fisikawan Amerika Serikat ini pada
teknologi komputer digital telah tertutup oleh gegap gempitanya
komputer raksasa ENIAC (Electronic Numerical Integrator and Computer)
di era Perang Dunia II.

Nilai "A" Untuk Semua Bidang Studi

John Vincent Atanasoff (1903-1995), lahir 4 Oktober 1903 di Hamilton,
New York, namun dibesarkan di Brewster, Florida. Sejak kecil Atanasoff
telah menunjukkan ketertarikannya pada matematika. Anak seorang
insinyur listrik ini pun tak mengalami banyak hambatan saat mereguk
ilmu di bangku sekolah. Bahkan pendidikan menengahnya (setara SMA)
diselesaikannya dalam waktu dua tahun saja.

Selepas itu Atanasoff melenggang ke University of Florida untuk
menekuni bidang kelistrikan. Mungkin kekaguman pada sang ayah
melandasi pilihannya ini. Di usia 22, dia lulus dengan menggondol
gelar Bachelor of Science. Tak main-main, nilainya pun sempurna, A
untuk semua bidang studi.

Selanjutnya Atanasoff melanjutkan studi tingkat master di Iowa State
College. Di sini Atanasoff menekuni bidang matematika. Tak perlu waktu
panjang, Atanasoff merampungkan studinya hanya dalam waktu satu tahun.
Gelar master pun ia sabet di usianya yang ke-23 pada 1926.

Seakan tak puas, Atanasoff melanjutkan lagi studinya untuk mencapai
tingkat doktor. Kali ini fisika menjadi pilihannya. Selama empat tahun
Atanasoff berjuang meneliti seluk beluk helium. Akhirnya pada 1930,
dengan mengusung tesis berjudul ``The Dielectric Constant of Helium''
studi formalnya pun rampung. Gelar Ph.D. bidang fisika teori ia
peroleh di usia 27 dari University of Wisconsin.

Pengganti Kalkulator
Saat menempuh studi doktornya, Atanasoff sering kali merasa buntu
ketika harus menghitung menggunakan kalkulator mekanik. Meski termasuk
mesin hitung tercanggih di era itu, Atanasoff merasa bahwa harus ada
solusi lain untuk menggantikan kalkulator tersebut.

Pada 1936, Atanasoff berhasil membuat kalkulator analog. Alat ini
dibuatnya setelah mempelajari cara kerja kalkulator mekanik Monroe dan
mengkanibalnya serta menggabungkannya dengan tabung IBM. Alat hitung
analog ini dapat bekerja baik. Meski demikian, hal itu tak
memuaskannya.

Keterbatasan sistem mekanik dan analog membuat Atanasoff berpikir
untuk menggunakan pendekatan digital. Namun, ide ini ternyata tak
mudah dilaksanakan. Setelah hampir satu tahun mencoba
mengimplementasikan gagasannya, Atanasoff merasa menemukan jalan
buntu. Puncaknya terjadi saat musim dingin pada 1937.

Setelah penat berkutat di laboratorium, Atanasoff bermaksud
mendinginkan otaknya agar tak ``meledak'' hanya gara-gara buntu
pikiran. Ia pun segera mengambil mobilnya dan menyusuri jalan sambil
menyegarkan diri. Namun tak dinyana, saat berkendara itu ternyata
otaknya terus bekerja dan tak bisa berhenti memikirkan masalah yang
sedang dikerjakannya. Hingga tak terasa telah lebih dari 300 km
panjang jalan yang ditelusurinya.

Akhirnya Atanasoff memutuskan untuk berhenti di sebuah kedai. Di saat
sedang rileks itulah Atanasoff menerima "pencerahan' '. Berbagai ide
segar datang silih berganti menari-nari di otaknya. Salah satunya
adalah matematika binari dan logika Boolean. Solusi itu dianggapnya
pas untuk komputer digital yang sedang dirancangnya.

"Oleh-oleh'' berharga buah dari perjalanan ke Rock Island itu pun
segera dimatangkannya. Pada September 1939, Atanasoff mendapat
suntikan dana sebesar 650 dolar AS. Selain itu, ia pun mendapat
bantuan tenaga dan pikiran dari Clifford Berry, salah satu
mahasiswanya yang sama-sama gandrung akan solusi digital.

Komputer ABC

Atanasoff dan Berry segera mewujudkan komputer impian mereka pada
November 1939. Prototipe yang mereka buat ternyata dapat bekerja.
Atanasoff menamakan mesin hitung digitalnya itu dengan ABC. Kependekan
dari Atanasoff-Berry Computer.

Lebih dari sekadar dapat bekerja, ABC pun ternyata lebih unggul dari
mesin hitung lain yang ada saat itu. Ini dibuktikannya dengan mampu
menyelesaikan 29 persamaan linear secara bersamaan. Dibutuhkan waktu
yang lebih singkat untuk mendapatkan penyelesaiannya dari ABC
dibanding mesin hitung lain.

Namun, bila dibandingkan komputer modern saat ini, ABC sangatlah
"primitif''. Ia tak dilengkapi dengan CPU (central processing unit).
ABC hanya menggunakan tabung hampa (vacuum tube) untuk mempercepat
proses kalkulasi. Salah satu hal dari ABC yang tetap diterapkan pada
komputer modern adalah pemisahan memori dari bagian komputasi. Ini
seperti halnya memori DRAM sekarang.

Pada Desember 1940, dalam sebuah pertemuan ilmiah di Philadelphia,
Atanasoff berkenalan dengan John Mauchly. Mauchly termasuk salah
seorang pembicara yang tampil untuk mendemonstrasikan kalkulator
analog penganalisis data cuaca. Pada perkenalannya itu Atanasoff
menceritakan penemuan mesin ABC-nya pada Mauchly. Atanasoff pun
mengundang Mauchly untuk mengunjunginya di Iowa.

Selesai pertemuan, Atanasoff bersama Berry mampir di Washington untuk
mengunjungi kantor paten. Mereka mencoba meyakinkan kantor paten bahwa
konsep yang diterapkan pada ABC benar-benar yang pertama. Ternyata
benar! Meski demikian, keduanya tak segera mematenkan ABC.

"Diserobot" ENIAC

Meski ABC telah terbukti menjadi solusi alternatif untuk menggantikan
kalkulator, namun Atanasoff tak pernah sempat menyempurnakannya.
Panggilan negara yang membutuhkan tenaganya saat Perang Dunia
mengharuskannya meninggalkan Iowa. Mesin ABC yang berbobot ratusan
kilogram tak mungkin digotong ke tempat kerjanya yang baru di
Washington. Pengurusan paten ABC pun dipercayakannya kepada pegawai
administrasi di kampus Iowa. Namun, tampaknya hal ini tak pernah
dilaksanakan oleh sang pegawai.

Di sisi lain, Mauchly semakin sering mengunjungi Atanasoff. Kunjungan
itu dimulai pada 1941 dan Mauchly mendapat kesempatan melihat ABC. Ia
pun mendapat banyak ide dari Atanasoff. Sebagai sesama peneliti,
Atanasoff tentu senang mendiskusikan berbagai hal kepada Mauchly. Ia
pun tak pernah ragu mengungkap berbagai konsep brilian yang
dimilikinya. Namun, selama kunjungannya itu Mauchly tak pernah
menyebutkan kalau ia sedang mengerjakan suatu proyek komputer untuk
dirinya sendiri.

Belakangan Mauchly berhasil membuat ENIAC. Sebuah komputer raksasa
untuk Angkatan Darat AS. Atas karyanya ini, Mauchly tak pernah
menyebut Atanasoff sebagai sumber inspirasinya. Begitu pun kenyataan
bahwa Mauchly menyerap banyak ilmu dari Atanasoff. Pada akhirnya
masyarakat menjadi lebih mengenal ENIAC sebagai komputer digital
pertama, bukannya ABC.

Pertempuran di Pengadilan

Namun, rupanya kebenaran tak pernah bisa disembunyikan. Kepeloporan
Atanasoff pada solusi digital terungkap saat terjadi sengketa hak
paten ENIAC antara Honeywell Inc. dan Sperry Rand yang membeli hak
paten atas ENIAC dari Mauchly pada 1951. Pertempuran keduanya di
pengadilan baru tuntas pada 19 Oktober 1973 saat hakim menyatakan
bahwa paten atas ENIAC adalah tidak benar dan Mauchly (bersama J.
Presper Eckert) bukanlah pioner komputer digital elektronik. Selain
itu, hakim juga menyatakan bahwa Mauchly bukanlah pemilik ide yang
asli, tetapi mendapatkannya dari Dr John Vincent Atanasoff.

Meski keputusan itu secara tidak langsung ikut memberi "kemenangan"
pada Atanasoff, namun kebanyakan orang masih menganggap ENIAC sebagai
komputer digital pertama. Mungkin ini disebabkan karena persengketaan
itu kalah pamor dibandingkan kasus Watergate yang melibatkan Presiden
Nixon. ABC tetap tak banyak dikenal hingga Atanasoff tutup usia pada
15 Juni 1995.***

Selasa, 23 September 2008

Senangnya Bermain Ramai-ramai

Di saat teman-teman ataupun sanak saudara berkumpul dari pada kita ngomongin orang-orang dan berangan-angan yang tidak jelas, sebaiknya kita gunakan dengan melakukan permainan non-elektronik yang menggunakan papan permainan (boardgames) sebagai salah satu komponennya. Komponen lainnya bisa berupa kartu,token,uang kertas atau koin, dan lainnya. Tidak usah kebingungan, karena jenis dari boardgames ini banyak jenisnya. Jadi tinggal pilih yang mana yang kita sukai.

1 1)Monopoli

Bisa dibilang ini boardgames yang sangat terkenal di dunia. Tujuan permainan ini adalah untuk menguasai semua petak di atas papan melalui pembelian, penyewaan dan pertukaran properti dalam sistem ekonomi yang lebih sederhana. Hitung-hitung kita jadi bisa belajar ekonomi.

Cara permainannya :

1. Setiap permainan mulai dengan bidaknya di kotak awal permainan yang disebut kotak “start” dan secara bergiliran melemparkan dadu.

2. Bidak dijalankan sesuai dengan jumlah mata dadu yang muncul

3. Apabila ia sampai di petak yang belum dimiliki oleh pemain lain, ia dapat membeli petak itu sesuai harga yang tertera.

4. Bila petak itu sudah dibeli pemain lain, ia harus membayar permainan itu dengan uang sewa yang jumlahnya juga sudah ditetapkan.

5. Jika pemain sampai di petak “dana umum” atau “kesempatan” ,pemain berkesempatan mengambil kartu sesuai petak dan harus menuruti perintah yang tertulis di kartu.

6. Pemenangnya adalah pemain yang mendapat uang paling banyak dengan memiliki petak yang banyak juga.

2) Ular Tangga

Permainan jenis ini yang sangat sering mengisi waktu kita waktu kecil. Sebenarnya ular tangga ini tidak hanya untuk anak kecil, tapi karena cara bermainhnya mudah jadi kadang kita jadi merasa kurang tertantang saja. Padahal, jika kita memainkannya ramai-ramai bakal seru juga. Papan permainan ular tangga ini dibagi dalam kotak-kotak kecil dan dibeberapa kotak digambar sejumlah “tangga” atau “ular” yang menghubungkannya dengan kotak lain. Tidak ada papan permainan standar dalam ular tangga - setiap orang dapat menciptakan papan mereka sendiri dengan jumlah kotak, ular dan tangga yang berlainan.

Cara permainannya :

1. Setiap pemain mulai dengan bidaknya di kotak pertama (biasanya kotak di sudut kiri bawah) dan secara bergiliran melemparkan dadu. Bidak dijalankan sesuai dengan jumlah mata dadu yang muncul.

2. Bila pemain sampai di ujung awah sebuah tangga, mereka dapat langsung pergi ke ujung tangga yang lain. Bila mendarat di kotak dengan ular, mereka harus turun ke kotak di ujung bawah ular.

3. Pemenang adalah pemain yang pertama kali yang mencapai kotak terakhir. (biasanya bila seorang pemain mendapatkan angka 6 dari dadu, mereka mendapat giliran sekali lagi. Bila tidak, maka giliran jatuh ke pemain selanjutnya.)

3) 3) Ludo Game

Permainan yang ini, kita harus bisa memperhitungkan langkah kita dengan baik. Karena kalau kita salah langkah, bisa-bisa yang tadinya kita terdepan jadi paling belakang. Jumlah pemain antara 2-4 orang, dan kita harus berstrategi untuk memindahkan 4 bidak dengan menggunakan dadu.

Cara permainannya :

1. Pilih 4 bidak yang sama warnanya dan letakkan pada 4 lingkaran di area yang sama warnanya dengan pion.

2. Lempar dadu bergantian. Giliran pertama adalah yang memperoleh angka dadu terbesar, kemudian diikuti yang lain sesuai besar angka dadu yang diperoleh.

3. Untuk melangkahkan bidak, pemain harus mendapat angka dadu 6 (aturan ini bisa tidak dipakai.)

4. Setelah itu, lempar dadu dan garakkan bidak ke kotak jalur luar sesuai arah panah, jumlah angka dadu yang diperoleh. Apabila pemain mendapat angka dadu 6, ia boleh melempar dadu lagi. Namun bila sampai ketigakalinya masih mendapat angka 6, maka pemain tidak boleh bergerak lagi.

5. Ketika bidak telah mengelilingi sirkuit dan sampai di jalur berwarna di areanya, pemain harus mendapat angka dadu yang tepat nilainya untuk mencapai HOME.

6. Pemenangnya adalah pemain yang paling cepat meletakkan keempat bidak di HOME

4) 4) Halma

Permainan satu ini menguji ketelitian kita dalam malihat peluang-peluang yang ada untuk melangkah jauh ke depan. Cara bermain halma ini pada intinya memindahkan bidak dari satu area ke area lain yang sama warna dan susunannya. Intinya kita harus bisa mengaturnya startegi untuk melompati bidak milik lawan kita, supaya cepat masuk ke dalam area yang kita inginkan.

Cara Permainnannya:

1. Siapakan papan dan susun bidak pada area segitiga yang sama warnanya dengan bidak. Permainan ini dimainkan oleh 2-3 orang.

2. Mulailah melangkahkan bidak dengan mengikuti garis hitam ke bulatan hitam di area permainan secara bergiliran.

3. Bidak hanya melangkah satu langkah apabila di depannya area kosong. Namun tidak dapat melangkah lebih dari satu langkah dengan meloncati bidak-bidak lain, dengan tetap mengikuti alur garis yang ada.

4. Dalam melangkah, masukkan bidak ke area segitiga di seberang yang sama warnanya dan susun secara tepat agar area segitiga dapat terisi dengan penuh.

5. Pemenangnya adalah pemain yang paling cepat memindahkan semua bidaknya ke area segitiga di seberang.

5) 5)Othello

Othello adalah salah satu permainan tradisional yang cukup terkenal yang berasal dari daerah jepang. Pemainnya dua orang. Tempat permainannya berupa suatu papan dengan kotak berjumlah 8*8. Masing-masing pemain memiliki jumlah biji dengan warna yang berbeda, satu pemain berwarna hitam dan yang lainnya berwarna putih.

Cara permainannya :

1. Tiap pemain berusaha untuk mengganti warna biji lawan menjadi warna biji miliknya dengan menjepit atau memblok biji-biji musuh baik itu secara vertikal,diagonal,maupun horizontal.

2. Pemenangnya adalah pemain dengan jumlah biji terbanyak, setelah semua tempat penuh terisi.

6) 6)Scrabble

Jika ingin bermain sambil melatih perbendaharaan kata kita, coba bermain scrabble. Scrabble adalah permainan menyusun kata, baik itu bahasa asing maupun bahasa Indonesia, yang dimainkan oleh 2 sampai 4 orang. Setiap pemain akan mengumpulkan poin berdasarkan nilai kata yang dibentuk dari keeping huruf di atas papan penerimaan berkotak-kotak (15 kolom dan 15 baris). Biji bermain berupa keping berbentuk bujur sangkar yang bertuliskan huruf pada salah satu sisi.

Cara permainannya:

1. Pemain mengambil tujuh buah keping huruf dari kantong

2. Ketika gilirannya tiba, pemain harus berusaha menyusun kata secara mendatar atau menurun seperti teka-teki silang. Kata-kata yang dibuat harus merupakan kata yang diizinkan untuk dimainkan berdasarkan kamus standar sesuai dengan bahasa yang dimainkan.

3. Pemain yang mengumpulkan total poin tertinggi dinyatakan sebagai pemenang.

7) 7 )Twister

Permainan satu ini terbilang baru, tetapi tingkat keseruannya tidak perlu diragukan lagi, apalagi jika dimainkan beramai-ramai. Komponennya terdiri dari tikar polos berisi lingkaran-lingkaran berwarna-warni dan sebuah papan dengan jarum penunjuk yang bisa berputar. Kalau jarumnya berhenti di lingkaran biru dengan tulisan kaki kanan, berarti kaki kanan kita harus ditaruh di lingkaran biru di tikar. Permainan semakin lama akan bertambah seru karena bisa jadi di suatu posisi kepala kita berada tepat di bawah perut lawan main, atau posisi tubuh kita berada dalam posisi yang tidak diduga-duga dan bikin kita sulit bergerak untuk posisi selanjutnya.

Cara bermainnya:

1. Semua pemain melepas sepatu dan berdiri di atas alas dengan satu kaki di lingkaran kuning dan satu kaki lagi di lingkaran biru. Pilih orang untuk bertindak sebagai pemutar panah pada papan.

2. Orang tersebut akan memutar panah, dan pada saat panah berhenti, pemain harus menempatkan posisi sesuai dengan yang ditunjuk oleh panah. (contoh: tangan kanan pada lingkaran biru, kaki kiri pada lingkaran hijau), begitu seterusnya. Bagian tubuh yang sama dari kedua pemain tidak boleh berada pada satu lingkaran. Jadi pemain harus meregangkan badannya untuk mencapai lingkaran dengan bagian tubuh yang dimaksud.

3. Pemain akan gugur bila siku tangan atau lututnya menyentuh tikar.

4. Begitu pemain sudah menempatkan bagian tubuhnya pada lingkaran yang dimaksud, mereka boleh mengangkat bagian tubuhnya sementara pemain lain lewat, tetapi kemudian pemain tersebut harus menaruhnya kembali.

5. Pemenangnya adalah grup yang paling lama bertahan tanpa terjatuh.

Sabtu, 13 September 2008

Notre Dame

Adalah sekolah Katholik Yayasan Santa Maria. Sekolah ini terletak di jln. Puri Kembangan Barat Raya,Blok M - Puri Indah.Jakarta Barat .

Sekolah ini memiliki pendidikan yang lengkap di mulai dari Play Group, Taman Anak-anak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah atas.

Sekolah ini juga memiliki fasilitas yang cukup lengkap. ada ruang musik, ruang BK(Bimbingan Konseling), ruang doa, ruang konfrensi, ruang audio visual, UKS, perpustakaan, aula , ruang komputer, praktik fisika, praktek Biologi dan memiliki lapangan yang luas.

SMP Notre Dame banyak menciptakan bibit-bibit prestasi. Contohnya saja sekolah SMP Notre Dame terpilih sebagai kawasan yang terbersih di Jakarta Barat, dan lomba Moderen Dance yang berhasil meraih juara ke dua di sekolah Pangudiluhur. Dan banyak lagi prestasi yang diciptakan SMP Notredame.

Saat perayaan !7 Agustus, SMP Notre Dame sangat bersemangat untuk mengisi perayaan kemerdekaan Indonesia dengan berbagai kegiatan. Pada tanggal 16 Agustus 2008, Semua murid berkumpul di lapangan SD untuk memulai perlombaan dengan berdoa. Tentunya agar lomba dilaksanakan dengan lancar, agar tidak ada siswa yang menagalami kecelakaaan.
Jenis perlombaan yang diadakan sangat menarik untuk para murid, yaitu lomba makan kerupuk, bakiak, menangkap ikan, estafet barang, sliding ball, lipsing, sendok kelereng dan tarik tambang.

Lomba makan kerupuk adalah lomba yang paling banyak penontonnya. syarat-syarat lomba makan kerupuk ternyata tidak mudah yang kita bayangkan. Para peserta lomba harus menghabiskan kerupuknya dengan secepat-cepatnya dan memakannya harus berloncat-loncat karena kerupuk di gantung oleh tali rafia yang cukup tinggi. selain itu kita juga tidak diperbolehkan untuk menggunakan tangan. Sayang sekali ada salah satu peserta lomba yang memakan kerupuk dengan cepat dan tinggal satu gigitan, tiba-tiba kerupuk itu terlepas dari ikatannya dan terjatuh. Dengan berat hati penanggung jawab osis harus mendiskualikasi(mengeluarkannya).

Lomba tarik tambang adalah lomba adu kekuatan antar kelas. lomba ini di ikuti dari kelas 7 sampai kelas 9. senang sekali, karena kela saya berhasil meraih juara pertama. Karena teman-teman saya memiliki fisik yang kuat-kuat.

Lombah sliding ball adalah perlombaan yang tersulit karena dalam perlombaan ini sangat diperlukan kekompakkan dan ketangkasan. Caranya setiap siswa harus segera siap meletakkan pipanya agar dapat dilewati bola secara bergantian dan tidak boleh terjatuh, jika bola terjatuh harus memulai kembali dari garis start,

Lomba yang sangat ditunggu penonton adalah lomba Lipsing, Peserta yang mengikuti perlomban ini harus percaya diri. Karena mereka harus bergaya mengikuti kaset yang diputar tanpa boleh mengeluarkan suara. Aksi para peserta membuat penonton tertawa terbahak-bahak, Karena atribut-atribut yang dipakai peserta unuk-unuk dan sangat lucu. walau ditengah matahari yang menyengat , kami tetep semangat dan senang.

Siswa-siswi Notredame juga tidak lupa untuk memberikan penghormatan bagi pahlawan-pahlawan. Minggu, 17 Agustus 2008, upacara bendera dilakanakan dangan tenang dan hikmat. Saat mengheningkan cipta, kami berdoa dengan khusuk agar para pahlawan dilindungi dan jasa-jasanya selalu dikenang. Sang bendera merah putih dikibarkan di tiang bendera melambangkan dari segala perjuangan bangsa Indonesia. Merah adalah darah, dan putih adalah tulang kita. Akhirnya upacara telah selesai, kami bersiap-siap pulang untuk berkumpul bersama keluarga.

DI bulan September ini, SMP Notredame melaksanakan kegiatan BKSN(Bulan Kitab Suci). Lomba-lomba yang diadakan osis pada tahun ini sedikit berbeda tetapi konsep-konsepnya masih sama seperti tahun kemarin. Lomba-lomba yang diadakan adalah lomba baca kitab suci dengan bahasa inggris,menyanyikan mazmur,make a sleep shelter (kandang domba), fashion show, grub band lagu rohani , poster dan yang terbaru drama puppet.

Lomba band tahun ini berbeda dengan biasanya, karena tidak boleh menggunakan alat musik electric dan memakai alat musik dari bahan-bahan bekas, seperti dari galon,kaleng dll.

Lomba drama puppet adalah lomba yang baru dilaksanakan pada tahun ini. lomba ini sebenarnya sangat seru untuk disaksikan,tetapi sayang yang menonton lomba ini hanya sedikit karena mungkin para siswa mengira dramanya sangat membosankan. saat saya menyaksikan penampilan dari kelas 9D, membuat saya tertawa terpingkal-pingkal karena mereka menggunakan gambar-gambar yang lucu dan suara-suara yang dibuat seperti anak kecil.

Lomba Fashion show adalah lomba yang ditunggu-tunggu oleh semua siswa. para siswa tidak sabar dengan busana dan gaya perwakilan mereka masing-masing dari setiap kelasnya. pakaian dan atribut yang digunakan tidak boleh dari bahan jadi dan pakaian yang digunakan harus bertemakan seperti raja firaun, maria dan yusuf dll.

Sherliana
9B



Kamis, 14 Agustus 2008

Sejarah Perkembangan Museum

SEJARAH PERKEMBANGAN MUSEUM PDF Print E-mail

Pengertian tentang museum dari zaman ke zaman mengalami perubahan. Hal ini disebabkan karena museum senantiasa mengalami perubahan tugas dan kewajibannya. Museum merupakan suatu gejala sosial atau kultural dan mengikuti sejarah perkembangan masyarakat dan kebudayaan yang menggunakan museum itu sebagai prasarana sosial atau kebudayaan.

Museum berakar dari kata Latin “museion”, yaitu kuil untuk sembilan dewi Muse, anak-anak Dewa Zeus yang tugas utamanya adalah menghibur. Dalam perkembangannya museion menjadi tempat kerja ahli-ahli pikir zaman Yunani kuna, seperti sekolahnya Pythagoras dan Plato. Dianggapnya tempat penyelidikan dan pendidikan filsafat sebagai ruang lingkup ilmu dan kesenian adalah tempat pembaktian diri terhadap ke sembilan Dewi Muse tadi. Museum yang tertua sebagai pusat ilmu dan kesenian adalah yang pernah terdapat di Iskandarsyah.

Lama kelamaan gedung museum tersebut yang pada mulanya tempat pengumpulan benda-benda dan alat-alat yang diperlukan bagi penyelidikan ilmu dan kesenian, ada yang berubah menjadi tempat mengumpulkan benda-benda yang dianggap aneh. Perkembangan ini meningkat pada abad pertengahan dimana yang disebut museum adalah tempat benda-benda pribadi milik pangeran, bangsawan, para pencipta seni dan budaya, para pencipta ilmu pengetahuan, dimana dari kumpulan benda (koleksi) yang ada mencerminkan apa yang khusus menjadi minat dan perhatian pemiliknya.

Benda-benda hasil seni rupa sendiri ditambah dengan benda-benda dari luar Eropa merupakan modal koleksi yang kelak akan menjadi dasar pertumbuhan museum-museum besar di Eropa. "museum" ini jarang dibuka untuk masyarakat umum karena koleksinya menjadi ajang prestise dari pemiliknya dan biasanya hanya diperlihatkan kepada para kerabat atau orang-orang dekat. Museum juga pernah diartikan sebagai kumpulan ilmu pengetahuan dalam karya tulis seorang sarjana. Ini terjadi di zaman ensiklopedis yaitu zaman sesudah Renaissance di Eropa Barat ditandai oleh kegiatan orang-orang untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan mereka tentang manusia, berbagai jenis flora maupun fauna serta tentang bumi dan jagat raya disekitarnya. Gejala berdirinya museum tampak pada akhir abad 18 seiring dengan perkembangan pengetahuan di Eropa. Negeri Belanda yang merupakan bagian dari Eropa dalam hal ini juga tidak ketinggalan dalam upaya mendirikan museum.

Perkembangan museum di Belanda sangat mempengaruhi perkembangan museum di Indonesia. Diawali oleh seorang pegawai VOC yang bernama G.E. Rumphius yang pada abad ke-17 telah memanfaatkan waktunya untuk menulis tentang Ambonsche Landbeschrijving yang antara lain memberikan gambaran tentang sejarah kesultanan Maluku, di samping penulisan tentang keberadaan kepulauan dan kependudukan. Memasuki abad ke-18 perhatian terhadap ilmu pengetahuan dan kebudayaan baik pada masa VOC maupun Hindia-Belanda makin jelas dengan berdirinya lembaga-lembaga yang benar-benar kompeten, antara lain pada tanggal 24 April 1778 didirikan Bataviaach Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, lembaga tersebut berstatus lembaga setengah resmi dipimpin oleh dewan direksi. Pasal 3, dan 19 Statuten pendirian lembaga tersebut menyebutkan bahwa salah satu tugasnya adalah memelihara museum yang meliputi: pembukuan (boekreij); himpunan etnografis; himpunan kepurbakalaan; himpunan prehistori; himpunan keramik; himpunan muzikologis; himpunan numismatik, pening dan cap-cap; serta naskah-naskah (handschriften), termasuk perpustakaan.

Lembaga tersebut mempunyai kedudukan yang penting bukan saja sebagai perkumpulan ilmiah, tetapi juga karena para anggota pengurusnya terdiri dari tokoh-tokoh penting dari lingkungan pemerintahan, perbankan dan perdagangan. Yang menarik dalam pasal 20 Statuten menyatakan bahwa benda yang telah menjadi himpunan museum atau Genootschap tidak boleh dipinjamkan dengan cara apapun kepada pihak ketiga dan anggota-anggota atau bukan anggota untuk dipakai atau disimpan, kecuali mengenai perbukuan dan himpunan naskah-naskah (handschiften) sepanjang peraturan membolehkan.

Pada waktu Inggris mengambil alih kekuasan dari Belanda, Raffles sendiri yang langsung mengepalai Batavia Society of Arts and Sciences. Jadi waktu inggris kegiatan perkumpulan itu tidak pernah berhenti, bahkan Raffles memberi tempat yang dekat dengan istana Gurbenur Jendral yaitu di sebelah Harmoni (Jl. Majapahit No. 3 sekarang).

Selama kolonial Inggris nama lembaga diubah menjadi "Literary Society". Namun ketika kolonial Belanda berkuasa kembali pada nama semula yaitu "Bataviaasch Genootschap Van Kunsten en Watenschapen " dan memusatkan perhatian pada ilmu kebudayaan, terutama ilmu bahasa, ilmu sosial, ilmu bangsa-bangsa, ilmu purbakala, dan ilmu sejarah. Sementara itu, perkembangan ilmu pengetahuan alam mendorong berdirinya lembaga-lembaga lain. Di Batavia anggota lembaga bertambah terus, perhatian di bidang kebudayaan berkembang dan koleksi meningkat jumlahnya, sehingga gedung di Jl. Majapahit menjadi sempit. Pemerintah kolonial belanda membangun gedung baru di Jl. Merdeka Barat No. 12 pada tahun 1862. Karena lembaga tersebut sangat berjasa dalam penelitian ilmu pengetahuan maka pemerintah Belanda memberi gelar "Koninklijk Bataviaasche Genootschap Van Kunsten en Watenschapen". Lembaga yang menempati gedung baru tersebut telah berbentuk museum kebudayaan yang besar dengan perpustakaan yang lengkap (sekarang Museum Nasional).

Sejak pendirian Bataviaach Genootschap van Kunsten en Wetenschappen untuk pengisian koleksi museumnya telah diprogramkan antara lain berasal dari koleksi benda-benda bersejarah dan kepurbakalaan baik dari kalangan pemerintah maupun masyarakat. Semangat itu telah mendorong untuk melakukan upaya pemeliharaan, penyelamatan, pengenalan bahkan penelitian terhadap peninggalan sejarah dan purbakala. Kehidupan kelembagaan tersebut sampai masa Pergerakan Nasional masih aktif bahkan setelah Perang Dunia I masyarakat setempat didukung Pemerintah Hindia Belanda menaruh perhatian terhadap pendirian museum di beberapa daerah di samping yang sudah berdiri di Batavia, seperti Lembaga Kebun Raya Bogor yang terus berkembang di Bogor. Von Koenigswald mendirikan Museum Zoologi di Bogor pada tahun 1894. Lembaga ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang bernama Radyapustaka (sekarang Museum Radyapustaka) didirikan di Solo pada tanggal 28 Oktober 1890, Museum Geologi didirikan di Bandung pada tanggal 16 Mei 1929, lembaga bernama Yava Instituut didirikan di Yogyakarta tahun 1919 dan dalam perkembangannya pada tahun 1935 menjadi Museum Sonobudoyo. Mangkunegoro VII di Solo mendirikan Museum Mangkunegoro pada tahun 1918. Ir. H. Haclaine mengumpulkan benda purbakala di suatu bangunan yang sekarang dikenal dengan Museum Purbakala Trowulan pada tahun 1920. Pemerintah kolonial Belanda mendirikan Museum Herbarium di Bogor pada tahun 1941.

Di luar Pulau Jawa, atas prakarsa Dr.W.F.Y. Kroom (asisten residen Bali) dengan raja-raja, seniman dan pemuka masyarakat, didirikan suatu perkumpulan yang dilengkapi dengan museum yang dimulai pada tahun 1915 dan diresmikan sebagai Museum Bali pada tanggal 8 Desember 1932. Museum Rumah Adat Aceh didirikan di Nanggro Aceh Darussalam pada tahun 1915, Museum Rumah Adat Baanjuang didirikan di Bukittinggi pada tahun 1933, Museum Simalungun didirikan di Sumatera Utara pada tahun 1938 atas prakarsa raja Simalungun.

Sesudah tahun 1945 setelah Indonesia merdeka keberadaan museum diabadikan pada pembangunan bangsa Indonesia. Para ahli bangsa Belanda yang aktif di museum dan lembaga-lembaga yang berdiri sebelum tahun 1945, masih diijinkan tinggal di Indonesia dan terus menjalankan tugasnya. Namun di samping para ahli bangsa Belanda, banyak juga ahli bangsa Indonesia yang menggeluti permuseuman yang berdiri sebelum tahun 1945 dengan kemampuan yang tidak kalah dengan bangsa Belanda.

Memburuknya hubungan Belanda dan Indonesia akibat sengketa Papua Barat mengakibatkan orang-orang Belanda meninggalkan Indonesia dan termasuk orang-orang pendukung lembaga tersebut. Sejak itu terlihat proses Indonesianisasi terhadap berbagai hal yang berbau kolonial, termasuk pada tanggal 29 Februari 1950 Bataviaach Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang diganti menjadi Lembaga Kebudayaan Indonesia (LKI). LKI membawahkan 2 instansi, yaitu museum dan perpustakaan. Pada tahun 1962 LKI menyerahkan museum dan perpustakaan kepada pemerintah, kemudian menjadi Museum Pusat beserta perpustakaannya. Periode 1962-1967 merupakan masa sulit bagi upaya untuk perencanaan medirikan Museum Nasional dari sudut profesionalitas, karena dukungan keuangan dari perusahaan Belanda sudah tidak ada lagi. Di tengah kesulitan tersebut, pada tahun 1957 pemerintah membentuk bagian Urusan Museum. Urusan Museum diganti menjadi Lembaga Urusan Museum-Museum Nasional pada tahun 1964, dan diubah menjadi Direktorat Museum pada tahun 1966. Pada tahun 1975, Direktorat Museum diubah menjadi Direktorat Permuseuman.

Pada tanggal 17 September 1962 LKI dibubarkan, Museum diserahkan pada pemerintah Indonesia dengan nama Museum Pusat di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Kebudayaan. Museum Pusat diganti namanya menjadi Museum Nasional pada tanggal 28 Mei 1979.

Penyerahan museum ke pemerintah pusat diikuti oleh museum-museum lainnya. Yayasan Museum Bali menyerahkan museum ke pemerintah pusat pada tanggal 5 Januari 1966 dan langsung di bawah pengawasan Direktorat Museum. Begitu pula dengan Museum Zoologi, Museum Herbarium dan museum lainnya di luar Pulau Jawa mulai diserahkan kepada pemerintah Indonesia sejak museum-museum diserahkan ke pemerintah pusat, museum semakin berkembang dan museum barupun bermunculan baik diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh yayasan-yayasan swasta.

Perubahan politik akibat gerakan reformasi yang dipelopori oleh para mahasiswa pada tagun 1998, telah mengubah tata negara Republik Indonesia. Perubahan ini memberikan dampak terhadap permuseuman di Indonesia. Direktorat Permuseuman diubah menjadi Direktorat Sejarah dan Museum di bawah Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2000. Pada tahun 2001, Direktorat Sejarah dan Museum diubah menjadi Direktorat Permuseuman. Susunan organisasi diubah menjadi Direktorat Purbakala dan Permuseuman di bawah Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Pada tahun 2002. Direktorat Purbakala dan Permuseuman diubah menjadi Asdep Purbakala dan Permuseuman pada tahun 2004. Akhirnya pada tahun 2005, dibentuk kembali Direktorat Museum di bawah Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. (Tim Direktorat Museum)


Winda Anggita. P

IX B

Perkembangan Teknologi

Perkembangan Teknologi TTS Dari Masa ke Masa

Penelitian di bidang pensintesa ucapan mengalami perjalanan yang sangat panjang dan
telah dimulai sejak lama. Salah satu catatan literatur awal yang berhubungan dengan
sintesa ucapan adalah pernyataan seorang ahli matematika dan engineer terkenal yang
bernama Leonhard Euler pada tahun 1761. Euler menyatakan “It would be a considerable
invention indeed, that of a machine able to mimic speech, with its sounds and
articulations. I think it is not imposible”.
Berdasarkan hasil studi literatur dari berbagai sumber bacaan, perkembangan teknologi
pensintesa ucapan dapat dibagi menjadi tiga kurun waktu. Kurun waktu pertama adalah
sebelum 1930. Pada masa ini penelitian-penelitian lebih banyak ditujukan untuk
memahami karakteristik sinyal ucapan serta pengembangan pensintesa ucapan berbasis
mekanik atau elektromekanik. Kurun waktu kedua dimulai sejak tahun 1930-an sampai
dengan ditemukannya komputer digital. Masa ini ditandai dengan pengembangan
berbagai alat pensintesa ucapan menggunakan teknologi elektronik analog. Kurun waktu
ketiga dimulai sejak ditemukannya komputer digital hingga sekarang. Pada masa ini,
sintesa ucapan dilakukan menggunakan pendekatan-pendekatan pemrosesan sinyal
digital.
Kurun Waktu Pertama
Penelitian tentang ucapan dimulai dengan penelitian-penelitian untuk melakukan
pemahaman tentang sinyal ucapan. Pada tahun 1779, Imperial Academy of St. Petersburg
menyelenggarakan suatu kompetisi dengan tujuan untuk mengetahui hal-hal berikut
[Pel93].
1. “What is the nature and character of the sounds of the vowels a, e, i, o, u that make
them different from one another?”
2. “Can an instrument be constructed like the vox humana pipes of an organ, which
shall accurate express the sounds of the vowels?”
Seorang peneliti dari Rusia yang bernama Christian Gottlieb Kratzenstein memenangkan
kompetisi tersebut dengan membuat satu set resonator akustik yang mensimulasikan
mulut manusia. Resonator Kratzenstein terdiri dari 5 bentuk tabung, masing-masing
untuk mensimulasikan satu bunyi vokal.
Gambar 2.1. Resonator Kratzenstein [Pel92]
Robert Willis, pada tahun 1829 melakukan penelitian yang berhasil memperlihatkan
bahwa sintesa ucapan yang dihasilkan oleh Kratzenstein dapat pula dicapai dengan hasil
yang sama menggunakan tabung tunggal yang dapat diatur panjangnya.
Selama dua dekade, antara tahun 1769 sampai dengan 1790, Wolfgang Ritter von
Kempelen telah menghasilkan speaking machine yang lengkap. Pada prakteknya,
Wolfgang telah membuat 3 model yang berbeda, semuanya dioperasikan dengan tangan.
Penemuannya dipublikasikan dalam bentuk buku pada tahun 1791.
Wolfgang von Kempelen berpendapat bahwa untuk membuat mesin yang dapat
berbicara, pertama-tama harus dapat menghasilkan suara vokal. Wolfgang mulai dengan
mencari sumber bunyi yang sesuai, yaitu suatu substitusi mekanik dari suara vokal. Dia
mencoba menggunakan reed bergetar yang biasa digunakan dalam instrumen musik,
walaupun hasilnya kurang memuaskan. Suara dari reed disalurkan melalui suatu alat
berbentuk bel yang dilengkapi baffle pada mulut yang dapat digerakan untuk
menghasilkan bunyi vokal yang berbeda. Tidak puas dengan hasil percobaannya yang
pertama, von Kempelen menggunakan tangannya untuk menggantikan baffle. Meskipun
hasilnya menjadi lebih baik, tetapi suara yang dihasilkan masih belum memuaskan.
Gambar 2.2. Model Kedua Pensintesa Ucapan
Buatan Wolfgang von Kempelen [Pel92]
Model yang kedua dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan perlunya beberapa
resonansi pada beberapa frekuensi yang berbeda untuk mencapai berbagai suara berlainan
yang diinginkan. Versi ini bersifat modular, berupa tiga belas buah resonator yang
masing-masing dilengkapi dengan reed dan bersifat dapat dibongkar pasang, sehingga
dapat saling dipertukarkan. Gambar 2.2 memperlihatkan model tersebut.
Dengan mesin tersebut, von Kempelen mengklaim bahwa dia telah mampu menghasilkan
suara vokal a, o dan u serta suara p, m dan l yang dapat diterima. Secara monotonik,
mesin buatannya dapat mengucapkan suara seperti “mama” dan “papa”, tetapi masih
menghadapi dua masalah utama. Pertama, suara vokal yang dihasilkan mengandung
bunyi yang sifatnya eksplosif yang mirip bunyi “k”. Masalah lain yang dihadapi adalah
transisi antara dua bunyi yang berdekatan yang tidak smooth seperti suara alami. Satu
bunyi dengan bunyi berikutnya masih terasa sebagai dua bunyi yang terpisah. Untuk
mengatasi masalah tersebut, dia menambahkan kulit halus pada reed, juga menggunakan
reed tunggal sebagai pengganti dari sejumlah reed yang sebelumnya digunakan pada
setiap resonator.
Mesin ketiga buatan von Kempelen secara fisik sangat berbeda dari mesin-mesin
sebelumnya (lihat Gambar 2.3). Paru-paru disimulasikan dengan pompa yang digerakan
dengan bahu yang secara kontinyu dapat menghembuskan udara. Vokal dapat dihasilkan
dengan cara menutup “nostrils” mesin tersebut dengan tangan kanan sambil
menghembuskan udara dari simulator paru-paru. Sementara itu, tangan kiri harus
mengatur resonansi melalui alat berbentuk bel. Hanya orang yang terlatih memainkannya
yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi yang diharapkan. Suara seperti F, H, V, W dan
beberapa lainnya adalah suara-suara yang juga dapat dihasilkan dengan mesin tersebut.
Wolfgang mengklaim bahwa mesin ketiga buatannya dapat menghasilkan semua suara
vokal serta sembilan belas konsonan. Meskipun mesin tersebut memiliki kapasitas
menghasilkan udara sekitar enam kali lebih besar dari kapasitas paru-paru manusia, tetapi
mesin ini hanya mampu mengucapkan kalimat yang pendek sebelum kehabisan udara.
Pada tahun 1791 von Kempelen mempublikasikan hasil penelitiannya dalam bahasa
Jerman dan Perancis dengan judul “Mechanismus der menschlichen Sprache nebst der
Berschreibung seimer sprechenden Maschine”.
Di Perancis, pada waktu yang hampir bersamaan dengan von Kempelen, Abbe’ Mical
mengembangkan mesin lain yang dikenal sebagai “two talking head”. Mesin ini terdiri
dari dua silinder yang mirip dengan silinder yang biasa kita lihat pada instrumen musik.
Satu silinder disediakan untuk memainkan sejumlah ucapan tertentu dengan prosody-nya.
Silinder lainnya digunakan untuk menghasilkan semua bunyi dalam bahasa Perancis.
Tidak diketahui dengan pasti otentikasi mesin buatannya tersebut.
Gambar 2.3. Model Ketiga Pensintesa Ucapan
Buatan Wolfgang von Kempelen [Pel92]
Hermann Helmholtz, seorang perintis peneliti akustik, pada pertengahan abad ke-19
membuat perangkat elektro-mekanik yang terdiri dari sejumlah garpu yang dapat ditala,
kumparan elektrik, dan sejumlah resonator yang dapat mensintesa suara komposit yang
sangat mirip suara vokal manusia. Perangkat ini mungkin tidak memperlihatkan
hubungan langsung dengan berbagai penemuan alat-alat lainnya yang berhubungan
dengan aplikasi suara, tetapi keberadaan mesin tersebut memberikan ilham bagi
Alexander Graham Bell yang menghasilkan beberapa penemuan di bidang aplikasi mesin
yang berhubungan dengan suara manusia. Pada saat yang bersamaan juga, Hermmann
Helmholtz telah melakukan berbagai penelitian yang memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang akustik.
Peranan Sir Charles Wheatstone yang lebih dikenal dengan “Jembatan Wheatstone”-nya
tidak dapat diabaikan dalam perkembangan alat pensintesa ucapan manusia. Wheatstone
tumbuh sambil membantu bisnis penjualan perangkat musik keluarganya di London.
Tahun 1821, pada usia sembilan belas tahun ia mendemonstrasikan alat ciptaannya yang
dapat menggetarkan batang logam yang dieksitasi oleh suatu sumber yang vibrasinya
dirambatkan melalui konduktor yang padat. Pada tahun 1835, Wheatstone
mendemonstrasikan ciptaannya kepada Dublin Association.
Gambar 2.4. Versi Wheatstone dari Model Ketiga Pensintesa Ucapan
Buatan Wolfgang von Kempelen [Pel92]
Alexander Graham Bell yang lahir di Edinburg pada tahun 1846 dikenal sebagai penemu
telpon. Berdasarkan buku yang ditulis oleh Kempelen, Bell beserta dua saudaranya
(Melly dan Ted) pernah melakukan pengembangan mesin yang dapat menirukan ucapanucapan
manusia. Pengembangan tersebut dilakukan di Edinburg sekitar tahun 1863. Pada
usia 19 tahun, Bell mencoba mengulangi penelitian akustik Helmholtz. Bell mengira
bahwa garpu tala dapat mentransmisikan bunyi vokal secara elektrik. Untuk memperbaiki
kesalahan dugaan tersebut, akhirnya dia menemukan suatu keyakinan bahwa suara
apapun dapat ditransmisikan secara elektrik. Pada akhirnya, Bell berhasil menemukan
telpon.
Pada awal tahun 1990-an, J. L. Flanagan melaporkan hasil kerjanya yang merupakan
kelanjutan dari pemikiran Helmholtz dan menguji berbagai alat yang dapat melakukan
sintesa suara vokal. Penelitian ini meliputi penggunaan pipa organ, multiple sirens, garpu
vibrasi yang dapat ditala, serta ide R. R. Riesz yang pada tahun 1937 mengusulkan alat
bicara mekanik yang dapat dioperasikan dengan jari-jari tangan.
Kurun Waktu Kedua
Sejak 1930 para peneliti mulai menggunakan model elektrik untuk analisis dan
menirukan ucapan. Pensintesa elektrik pertama yang berfungsi untuk menghasilkan
ucapan adalah Dudley’s voder. VODER (Voice Operated DEmonstratoR) dikembangkan
oleh Bell Laboratories. VODER merupakan sistem elektronik analog yang
mensimulasikan bagian-bagian alat ucap manusia. VODER pertama kali diperkenalkan
kepada publik dalam suatu pameran di New York pada tahun 1939. Pada saat tersebut
berhasil didemonstrasikan bagaimana manusia dapat berdialog dengan mesin VODER
yang dimainkan oleh seorang operator.
Gambar 2.5. VODER dalam New York World’s Fair
pada Tahun 1939 [Pel92]
Gambar 2.6 memperlihatkan blok diagram VODER serta ekivalensinya dengan alat-alat
ucap manusia. Suara bersumber dari dua buah sumber bunyi, yaitu : noise dan osilator.
Sumber noise disediakan untuk mensintesa ucapan yang menyerupai noise, sedangkan
osilator untuk ucapan lainnya. Frekuensi osilator dikendalikan oleh pedal. Frekuensi yang
dihasilkan akan menentukan pitch dari bagian ucapan yang dihasilkan. Sumber yang
dihasilkan akan dilewatkan pada sepuluh bandpass filter yang dihubungkan secara paralel
dan masing-masing frekuensinya dapat diatur. Tiga pengatur lainnya disediakan untuk
mengatur proses transien, yaitu untuk reproduksi konsonan stop, yaitu t, d, p, b, k, g.
Mesin ini berhasil membangkitkan suara yang intelligible. Mesin ini harus dimainkan
oleh seorang operator yang sangat terlatih.
Gambar 2.6. Ekivalensi VODER dengan
Alat Ucap Manusia [Pel92]
Kurun Waktu Ketiga
Selama 50 tahunan, teknologi pensintesa ucapan mengalami banyak perubahan.
Penemuan komputer digital telah memungkinkan untuk melakukan simulasi sebelum
melakukan pengembangan perangkat keras. Sekitar tahun 1960-an, teknik analisis dan
sintesa ucapan terbagi menjadi dua paradigma. Pendekatan pertama disebut articulatory
synthesis. Dalam pendekatan ini, mekanisme produksi ucapan dimodelkan secara
fisiologi dengan cukup rinci. Pendekatan lainnya disebut terminal-analogue synthesis.
Pada pendekatan kedua ini, ucapan dimodelkan dengan model apapun. Orientasinya lebih
ditekankan pada usaha untuk memodelkan sinyal ucapan, bukan pada bagaimana cara
membangkitkannya.
Sebelum adanya komputer digital, sebenarnya belum ada sistem seperti yang sekarang
kita kenal sebagai sistem TTS. Pengembangan yang ada saat itu hanya terbatas pada
bagian untuk membangkitkan atau mensintesa ucapannya saja. TTS yang melakukan
konversi secara otomatis dari mulai teks berkembang setelah adanya komputer digital.
Pada tahun 1931, perusahaan Audichron membuat mesin pertama yang secara otomatis
dapat mengucapkan waktu dan temperatur melalui saluran telpon. Sejak itu, banyak
dikembangkan perangkat elektrik yang berhubungan dengan aplikasi ucapan, diantaranya
adalah spektograf suara yang dapat menampilkan pola ucapan pada layar CRT.
Salah satu sistem komersial yang menerapkan teknologi komputer digital untuk aplikasi
pemrosesan ucapan adalah IBM 7770 Audio Response Unit yang menggunakan drum
berputar untuk menyimpan data-data ucapan. Pada awal tahun 1980-an berkembang
beberapa sistem lainnya yang menggunakan komputer mainframe atau komputer mini.
Dengan sistem ini, sejumlah institusi finansial saat itu dapat memberikan layanan sistem
otomatis melalui pesawat telpon. Keadaan tersebut berubah semakin cepat setelah
teknologi IC serta komputer mikro berkembang dengan pesat.
Berkembangnya komputer digital tidak hanya menyebabkan berkembangnya sistem TTS,
tetapi juga melahirkan alternatif-alternatif baru untuk mengimplementasikan bagian
pembangkit ucapannya. Pada era komputer digital, pembangkitan ucapan dilakukan
menggunakan algoritma-algoritma pemrosesan sinyal digital yang diimplementasikan
menggunakan perangkat lunak.
Bentuk pensintesa digital yang berkembang pada awalnya adalah pensintesa yang dikenal
dengan istilah formant synthesizer, bekerja dengan cara mensimulasikan komponenkomponen
frekuensi utama pembentuk ucapan yang disebut formant. Salah satu
pensintesa ucapan jenis ini yang populer dan banyak digunakan pada berbagai aplikasi
adalah cascade-parallel formant synthesizer yang pertama kali diusulkan oleh Dennis
Klatt pada tahun 1990. Synthesizer tersebut merupakan pengembangan dari generasi
sebelumnya yang juga dirancang oleh Klatt pada tahun 1980.
Pensintesa formant tidak dapat menghasilkan suara dengan tingkat kealamian yang
tinggi, sehingga perkembangan TTS mengarah pada pencarian alternatif untuk mencari
pendekatan yang dapat menghasilkan ucapan yang lebih alami. Seiring dengan kecepatan
prosesor serta media penyimpanan komputer yang semakin tinggi, pendekatan tersebut
mengarah pada sistem yang melakukan penggabungan segmen-segmen ucapan yang
direkam sebelumnya. Berdasarkan berbagai pertimbangan teknis dan kualitas yang ingin
dicapai, bentuk segmen yang dianggap paling optimum dan banyak digunakan adalah
diphone atau dua fonem yang berurutan. Pendekatan dengan cara penyusunan ucapan dari
diphone ini disebut diphone concatenation.
Tantangan teknis utama pada teknik diphone concatenation adalah mencari algoritma
untuk menggabungkan diphone dengan diphone lainnya, serta algoritma untuk
memanipulasi diphone, khususnya untuk mengubah durasi serta pitch diphone. Berbagai
teknik yang berkembang untuk mendukung pensintesa jenis ini diantaranya adalah
autoregressive (AR), Glottal AR, hybrid harmonic/stocastic, time domain PSOLA (TDPSOLA),
multiband resynthesis-PSOLA (MBR-PSOLA), serta Linear Prediction-PSOLA
(LP-PSOLA) [Dut97].
Kini, speech synthesizer berkualitas tinggi telah tersedia untuk sejumlah bahasa, misalnya
Bahasa Inggris, Perancis, Belanda, Jerman dan beberapa bahasa lainnya. Namun
demikian, speech synthesizer untuk bahasa Indonesia sampai saat ini belum tersedia.
Salah satu perusahaan yang telah menghasilkan TTS berkualitas baik adalah perusahaan
Lernout and Hauspie di Belgia. Perusahaan tersebut sudah memproduksi sistem TTS
berkualitas tinggi untuk bahasa Inggris, Jerman, Perancis, Belanda, Spanyol dan Portugis.


Winda Anggita. P
IX B

Sabtu, 09 Agustus 2008

Lirik-lirik lagu

Lyrics: Demi Lovato & Joe Jonas - This is Me

I Always been the kind of girl that hid my face
So afraid to tell the world of what I've got to say
But I have this dream right inside of me
I'm gonna let it show, It's time
To let you know, it's about you know

This is real, this is me
I'm exactly where I'm supposed to be now
Gonna let the light, shine on me
Now I found, who I am
Theres no way to hold it in
No more hiding who I wanna be
This is me

Do you know what it's like to feel so in the dark
To dream about a life where you're the shining star
Even though it seems Like it's too far away
I have to believe in myself, it's the only way

This is real, this is me
I'm exactly where I'm supposed to be now
Gonna let the light shine on me!
Now I found, who I am
There's no way to hold it in
No more hiding who I wanna be
This is me!

You're the voice I hear inside my head
The reason that I'm singing
I need to find you
I've got to find you
You're the missing piece I need
The song inside of me
I need to find you
I've got to find you

This is real, this is me
I'm exactly where I'm supposed to be now
Gonna let the light shine on me
Now I found, who I am
There's no way to hold it in
No more hiding who I wanna be
This is me!

You're the missing piece I need
The song inside of me
You're the voice I hear inside my head
The reason that I'm singing
Now I found, who I am
There's no way to hold it in
No more hiding who I wanna be
This is me!



Jonas Brothers Burning Up Lyrics

I'm hot
You're cold
You go around
Like you know
Who I am
But you don't
You got me on my toes

I'm slippin' into the lava
And I'm tryin' to keep from going under
Baby, you turn the temperature hotter
Cuz I'm burnin' up
Burnin' up for you baby

C'mon girl

I fell [I fell]
So fast [so fast]
I can't hold myself back
High heels [high heels]
Red dress [red dress]
All by yourself
Gotta catch my breath

I'm slippin' into the lava
And I'm tryin' to keep from going under
Baby, you turn the temperature hotter
Cuz I'm burnin' up
Burnin' up for you baby

Walk in the room
All I can see is you (Oh)
You're staring me down
I know you feel it too

I'm slippin' into the lava
And I'ma try to keep from going under
Baby, you turn the temperature hotter
Cuz I'm burnin' up
Burnin' up for you baby

Slippin' into the lava
And I'm tryin' to keep from going under
Baby, who turned the temperature hotter
Cuz I'm burnin' up
Burnin' up for you baby


Yeah we're burnin' up in this place tonight
The brothers sing it loud
(And we're feeling right)
Get up and dance
(Don't try and fight it)
Big Rob for real
(And that's no lie)
Stop drop and roll
(And touch the floor)
(It keeps on burning up)
More and More
I got JB with me
(Layin' it down)
Now come on boys
Let's bring the chorus around

I'm slippin' into the lava
(Burnin' up, burnin' up)
And I'm tryin' to keep from going under
(Yeah)
Baby, you turn the temperature hotter
(C-C-C'mon Nick)
Cuz I'm burnin' up
Burnin' up for you baby

Burnin' up
Burnin' up for you baby



Lyrics: Jonas Brothers - When You Look Me In The Eyes

Oh yeah oh yeah
If the heart is always searching
Can you ever find a home?
I've been looking for that someone
I'll never make it on my own
Dreams can't take the place of loving you
There's gotta be a million reasons why it's true

When you look me in the eyes
And tell me that you love me
Everything's alright
When you're right here by my side
When you look me in the eyes
I catch a glimpse of heaven
I find my paradise
When you look me in the eyes

How long will I be waiting
To be with you again?
Gonna tell you that I love you
In the best way that I can
I can't take a day without you here
You're the light that makes my darkness disappear

When you look me in the eyes
And tell me that you love me
Everything's alright
When you're right here by my side
When you look me in the eyes
I catch a glimpse of heaven
I find my paradise
When you look me in the eyes

More and more I start to realize
I can reach my tomorrow
I can hold my head up high
And it's all because you're by my side

When you look me in the eyes
And tell me that you love me
Everything's alright
When you're right here by my side
And when I hold you in my arms
I know that it's forever
I just gotta let you know
I never wanna let you go cause

When you look me in the eyes
And tell me that you love me
Everything's alright (it's alright)
When you're right here by my side (by my side)
When you look me in the eyes
I catch a glimpse of heaven (oh)
I find my paradise
When you look me in the eyes
Oh yeah oh whoa yeah


Michelle Chandra
IX B